SULTAN TERNATE
MUDAFFAR SJAH Bc.Hk
LEGU GAM adalah
suatu kegiatan tradisi pesta rakyat untuk memperingati hari Ulang tahun
Sultan Ternate Mudaffar Sjah. Bc. Hk. Dalam acara tersebut ditampilkan
berbagai kesenian dan keterampilan hasil karya putra dan putri Moloku
Kie Raha, seperti : Tari-tarian tradisional, Band, puisi, pameran
lukisan, dan berbagai jenis kerajinan lain. Selain pergelaran kesenian
dan budaya terdapat juga acara seminar dan penyuluhan dengan mengambil
tema-tema seputar permasalahan aktual yang berkembang di masyarakat
dimana hal ini dimaksudkan bahwa Sultan Ternate sangat memperhatikan
perkembangan sosial dan ilmu pengetahuan.
Kikni LEGU GAM telah diakomodir menjadi Kalendir Tahunan Wisata Nasional sehingga Pengaruhnya nyata bagi pembangunan sektor pariwisata terutama dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Propinsi Maluku Utara. Dengan demikian maka secara langsung maupun tidak langsung LEGU GAM tidak hanya menjadi agenda daerah, tetapi juga merupakan agenda Nasional. LEGU GAM yang pada mulanya merupakan bentuk persembahan ide dan buah karya Jou Ma Boki Ratu Nita Budhi Susanti, SE sebagai perwujudan kasih dan penghormatan rakyat kepada Sultan Ternate Mudaffar Sjah Bc, Hk yang telah mengayomi dan membina masyarakat selama kurang lebih 40 Tahun. Kini merupakan Aset Nasional yang menjadi warisan tradisi bangsa yang harus dapat kita wujudkan kelestariannya.
dengan tujan merekatkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Adat Se Atorang yang non diskriminatif terhadap RAS, juga melestarikan dan merivitalisasi budaya Moloku Kie Raha sebagai modal dasar pembangunan sumber daya manusai dan alam.
Menarik minat Kunjungan Wisatawan domestik dan Manca Negara yang berimplikasi pada kontribusi positif terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), juga mempromosikan potensi dan produk-produk unggulan daerah untuk menarik minat investor bagi peningkatan pembangunan daerah.
Dengan adanya pengakuan dari tingkat daerah sampai nasional terhadap Kegiatan LEGU GAM menunjukan bahwa eksistensinya di tengah-tengah arus deras perubahan zaman yang menawarkan nilai-nilai baru yang boleh jadi belum tentu baik bagi tradisi dan budaya.